Sejarah
Berry telah digunakan di
Afrika Barat setidaknya sejak abad ke-18, ketika Eropa explorer Chevalier des Marchais , yang
mencari buah-buahan yang berbeda selama perjalanan 1725 untuk asli Afrika Barat , memberikan rekening penggunaannya
sana. Marchais
menyadari bahwa masyarakat lokal mengambil berry dari semak dan mengunyahnya sebelum makan .
Sebuah usaha telah dilakukan
pada tahun 1970 untuk mengkomersilkan kemampuan buah untuk mengubah makanan
menjadi makanan manis unsweet tanpa hukuman kalori, namun berakhir dengan
kegagalan ketika US Food and Drug
Administration (FDA)
mengklasifikasikan berry sebagai bahan tambahan makanan. Ada situasi kontroversial dengan tuduhan
bahwa proyek ini disabotase dan penelitian dirampok oleh industri gula untuk
mencegah kerugian bisnis yang disebabkan oleh penurunan kebutuhan gula . The
FDA selalu membantah tekanan yang diletakkan di atasnya oleh industri gula,
namun menolak untuk melepaskan file pada subjek. argumen serupa dicatat untuk peraturan
FDA pada stevia sekarang dicap sebagai " suplemen makanan "bukannya" pemanis ".
Untuk waktu yang pada 1970-an, AS diet bisa membeli bentuk pil miraculin. Gagasan tentang "miraculin
party" dikandung
kemudian. Baru-baru ini, fenomena
ini telah menikmati kebangkitan beberapa dalam makanan-mencicipi peristiwa,
disebut sebagai "rasa-tripping partai" oleh beberapa. [16] The
icip mengkonsumsi makanan asam dan pahit, seperti lemon, lobak , acar , saus panas , dan bir , mengalami perubahan rasa yang
terjadi.
Karakteristik
Tanaman ini merupakan semak
yang tumbuh hingga 20 kaki (6,1 m) tinggi yang asli habitat , namun tidak biasanya tumbuh lebih
tinggi dari sepuluh kaki di budidaya .Daunnya
adalah 5-10 cm panjang, 2-3,7 cm lebar dan glabrous bawah. Mereka bergerombol di ujung
branchlets. Bunga-bunga berwarna
coklat. Ini membawa merah,
buah-buahan 2 cm. Setiap buah
mengandung satu biji.
Budidaya
Tanaman tumbuh terbaik di tanah dengan pH serendah 4,5-5,8, dalam lingkungan
yang bebas dari es dan di bawah naungan parsial dengan kelembaban tinggi. Hal ini ditoleransi terhadap
kekeringan, sinar matahari penuh dan lereng.
Benih perlu 14 sampai 21 hari untuk berkecambah. Sebuah jarak 4 m antara tanaman
disarankan.
Tanaman pertama berbuah
setelah tumbuh selama bertahun-tahun sekitar 3-4, dan menghasilkan dua kali panen
per tahun, setelah akhir musim hujan . Ini evergreen tanaman menghasilkan kecil, buah
merah, sedangkan putih bunga yang dihasilkan selama berbulan-bulan
dalam setahun.
Para benih adalah tentang ukuran dari biji kopi . Tanpa
penggunaan hormon tanaman , benih memiliki tingkat keberhasilan
24% tumbuh.
Di Afrika, daun yang diserang oleh larva
lepidopterous, dan buah-buahan yang penuh dengan larva lalat buah-. Jamur Rigidoporus microporus telah ditemukan pada tanaman ini.
Saat ini, ia sedang dibudidayakan di Ghana , Puerto
Rico , Taiwan ,
dan Florida Selatan.
Miraculin sekarang sedang diproduksi oleh transgenik tanaman tomat.
Penggunaan
Di Afrika Barat tropis, di mana spesies ini
berasal, pulp buah digunakan untuk mempermanis tuak . Secara
historis, itu juga digunakan untuk meningkatkan rasa jagung roti pergi asam.
Upaya telah dilakukan untuk membuat pemanis
komersial dari buah, dengan ide untuk mengembangkan ini untuk pasien dengan diabetes . penggarap
Buah juga melaporkan permintaan kecil dari kanker pasien, karena buah yang diduga
melawan logam rasa di mulut yang mungkin salah satu
dari banyak efek samping dari kemoterapi . klaim
ini belum diteliti secara ilmiah, meskipun
pada akhir tahun 2008, seorang ahli onkologi di Mount Sinai Medical Center di Miami, Florida , mulai studi, dan pada bulan Maret
2009 , telah mengajukan Permohonan obat baru dengan US Food and
Drug Administration .
Di Jepang , buah ajaib yang populer di kalangan
pasien dengan diabetes dan diet.
Masa simpan buah segar hanya 2-3 hari. Karena miraculin adalah
didenaturasi dengan pemanasan, pulp harus dipertahankan tanpa pemanasan untuk
penggunaan komersial beku-kering
bubur tersedia dalam butiran atau tablet, dan memiliki umur simpan 10 sampai 18
bulan. (sumber : Wikipedia)
Buah ajaib yang
bentuknya seperti cranberi memiliki kemampuan untuk mengubah rasa makanan yang
asam atau pahit menjadi manis. Misteri bagaimana buah tersebut mampu mengubah
rasa telah berhasil dipecahkan ilmuwan baru-baru ini.
Buah ajaib ini merupakan
buah dari tanaman Synsepalum
dulcificum yang tumbuh secara
alami di Afrika Barat. Khasiatnya yang bisa mengubah rasa makanan yang asam
atau pahit menjadi manis sudah lama dikenal penduduk setempat. Namun, tim
peneliti dari Jepang dan Perancis lah yang baru bisa menjelaskannya secara
ilmiah.
Tim tersebut menumbuhkan
sel ginjal manusia dalam sebuah cawan yang dirancang untuk memproduksi protein
reseptor rasa manis. Mereka kemudian menambahkan bahan kimia yang menyebabkan
sel-sel reseptor menyala ketika diaktifkan. Setelah itu miraculin, protein
dalam buah ajaib yang berfungsi mengubah rasa menjadi manis, ditambahkan ke
dalam cawan. Terakhir, ditambahkanlah beberapa zat yang memiliki tingkat
keasaman (pH) berbeda.
Setelah diamati,
miraculin ternyata memiliki tiga dampak berbeda pada reseptor. Pada tingkat
keasaman rendah, efeknya terhadap reseptor amat kecil. Sementara pada tingkat
keasaman sedang, miraculin mendorong reseptor untuk bereaksi. Dan pada tingkat
keasaman tinggi reseptor secara otomatis aktif bereaksi.
Menurut para peneliti,
perbedaan dampak itu terjadi karena protein miraculin berubah bentuk saat
terkena asam. Semakin tinggi tingkat keasamannya, bentuknya akan semakin
berubah. Karena protein terikat amat kuat pada reseptor di lidah manusia,
perubahan bentuk protein miraculin mengubah cara resptor lidah bereaksi ketika
asam masuk ke mulut. Singkatnya, semakin tinggi pH dalam suatu zat, seseorang
akan merasakannya menjadi semakin manis.
Hasil riset yang
dipublikasikan dalam Proceedings
of the National Academy of Sciencesini membuka kemungkinan diciptakannya
pemanis buatan baru. Setelah cara kerja miraculin terungkap, para peneliti
berupaya untuk membuat protein tersebut di laboratorium alih-alih hanya
bergantung pada sumbernya di alam. (Sumber: Physorg)
TEMPO.CO, Tokyo
Perasan air jeruk lemon
pastilah terasa asam. Namun satu gigitan buah ajaib ini akan mengubah asam
menjadi semanis madu.
Kini sebuah riset berhasil mengungkap unsur rahasia yang membuat buah merah kecil ini dapat mengubah rasa jeruk lemon yang kecut menjadi manis. Hasil riset ini dapat membantu peneliti menciptakan pemanis non-gula alami yang aman.
Efek pengubah rasa buah bernama ilmiah Richardella dulcificaatau Synsepalum dulcificum ini sempat membuat buah itu menjadi fenomena pada 2008. Ketika itu banyak orang diNew York yang menggelar pesta
"stimulasi rasa," dengan melahap sebutir buah merah tersebut dan
menyantap berbagai makanan asam. Efek dari sebutir buah ini dapat bertahan
hingga satu jam.
Buah kecil ini ternyata mengandung protein khusus, yang disebut miraculin (MCL), yang melekat pada tunas sensor pengecap rasa manis di lidah. Protein itu tampaknya melekat lebih erat pada reseptor tersebut ketika asam, yang membuat makanan terasa kecut, masuk ke dalam mulut.
"Miraculin sendiri terasa hambar," kata peneliti studi Keiko Abe,dari University of Tokyo .
"Dalam kondisi asam, MCL mengubah struktur molekulernya sehingga ikatannya
jauh lebih kuat."
Ikatan kuat ini mengaktifkan "sakelar" manis pada sel tunas rasa, seolah mengirim pesan kepada otak, "Hei, rasanya manis, lo!" Cara protein ini mengikat reseptor rasa pada lidah sehingga semua makanan asam terasa manis dapat membantu pengembangan pemanis buatan baru.
Buah ajaib ini ditemukan oleh seorang penjelajah Eropa di Afrika Barat pada 1725. Dia mencatat bahwa penduduk setempat mengunyah buah beri itu sebelum makan.
Untuk mengetahui cara kerja buah tersebut, peneliti mempelajari interaksi antara miraculin dan sel-sel yang dirancang untuk mengekspresikan reseptor rasa manis versi manusia serta tikus. Mengingat tikus tidak merespons miraculin, para ilmuwan mencari perbedaan antara reseptor manusia dan tikus, serta meneliti bagian yang bertanggung jawab mengirim sinyal manis. Dengan cara itu, mereka mengisolasi reseptor yang diikat oleh miraculin dan menghasilkan efek manis.
"Kami berhasil memecahkan teka-teki bagaimana miraculin mengubah asam menjadi manis di dalam secara ilmiah," kata Abe.
Miraculin bekerja dengan cara yang berbeda dibanding pemanis rasa yang ada di pasar, termasuk pemanis bebas kalori dalam diet soda, yang terikat pada reseptor rasa yang berbeda.
Kini sebuah riset berhasil mengungkap unsur rahasia yang membuat buah merah kecil ini dapat mengubah rasa jeruk lemon yang kecut menjadi manis. Hasil riset ini dapat membantu peneliti menciptakan pemanis non-gula alami yang aman.
Efek pengubah rasa buah bernama ilmiah Richardella dulcificaatau Synsepalum dulcificum ini sempat membuat buah itu menjadi fenomena pada 2008. Ketika itu banyak orang di
Buah kecil ini ternyata mengandung protein khusus, yang disebut miraculin (MCL), yang melekat pada tunas sensor pengecap rasa manis di lidah. Protein itu tampaknya melekat lebih erat pada reseptor tersebut ketika asam, yang membuat makanan terasa kecut, masuk ke dalam mulut.
"Miraculin sendiri terasa hambar," kata peneliti studi Keiko Abe,
Ikatan kuat ini mengaktifkan "sakelar" manis pada sel tunas rasa, seolah mengirim pesan kepada otak, "Hei, rasanya manis, lo!" Cara protein ini mengikat reseptor rasa pada lidah sehingga semua makanan asam terasa manis dapat membantu pengembangan pemanis buatan baru.
Buah ajaib ini ditemukan oleh seorang penjelajah Eropa di Afrika Barat pada 1725. Dia mencatat bahwa penduduk setempat mengunyah buah beri itu sebelum makan.
Untuk mengetahui cara kerja buah tersebut, peneliti mempelajari interaksi antara miraculin dan sel-sel yang dirancang untuk mengekspresikan reseptor rasa manis versi manusia serta tikus. Mengingat tikus tidak merespons miraculin, para ilmuwan mencari perbedaan antara reseptor manusia dan tikus, serta meneliti bagian yang bertanggung jawab mengirim sinyal manis. Dengan cara itu, mereka mengisolasi reseptor yang diikat oleh miraculin dan menghasilkan efek manis.
"Kami berhasil memecahkan teka-teki bagaimana miraculin mengubah asam menjadi manis di dalam secara ilmiah," kata Abe.
Miraculin bekerja dengan cara yang berbeda dibanding pemanis rasa yang ada di pasar, termasuk pemanis bebas kalori dalam diet soda, yang terikat pada reseptor rasa yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar